lisensi

Sabtu, 27 Juli 2024, Juli 27, 2024 WIB
Last Updated 2024-07-27T12:56:31Z
BANDAR LAMPUNG

Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Lampung Gelar Seminar Nasional Kesehatan Perempuan

Advertisement


Bandar Lampung ,-  Majelis Wilayah Forum Alumni HMI-Wati (MW FORHATI) Lampung Gelar Seminar Nasional Kesehatan Perempuan Sabtu, 27 Juli 2024 bertempat di Balai Keratun Kompleks Pemprov Lampung.Sabtu,27 Juli 2024.


"Seminar ini mengangkat tema Menjaga Pola Hidup Sehat Untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045, kami berharap melalui seminar ini masyarakat khusus perempuan lebih meningkatkan awareness terhadap penyakit kanker payudara, kanker servik dan stroke, ujar Zam Zanariah dalam sambutannya sebagai Presidium Periodik MW FORHATI Lampung.


Seminar  menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu dr. Ari Irawan Romulya, Sp.OG.,MH.Kes.,MARS bicara tentang Papsmear Untuk Cegah Kanker Servik, dr. Bintang Abadi Siregar, Sp.B (k) Onk bicara tentang Deteksi Dini Kanker Payudara, dr. Zam Zanariah, Sp.S.,M.Kes. bicara tentang Pola Hidup Sehat Cegah Stroke, Nuri Maulida  bicara tentang Tips & Trik Jalani Pola Hidup Sehat. 


Seminar dihadiri oleh Presidium MW KAHMI Lampung Abi hasan  Muan,SH.MH .

Dan juga di hadiri para duta2 lampung,dengan ratusan orang peserta perwakilan dari organisasi perempuan yang menjadi anggota BKOW dan masyarakat umum serta dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Provinsi Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum & Politik Ganjar Jationo, S.E.,M.APM.


Dalam seminar ini para narasumber memberikan edukasi kepada para peserta seminar untuk menjalani pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit terutama kanker serviks, kanker payudara dan stroke yang sebagian besar pengidap penyakit tersebut adalah perempua. Selain itu para narasumber juga memberikan edukasi terkait tindakan preventif dan kuratif untuk penyakit-penyakit tersebut.


"Semoga dengan awareness yang meningkat semakin banyak perempuan yang melakukan langkah-langkah preventif untuk penyakit kanker payudara, kanker servik dan stroke sehingga negara tidak terbebani dengan biaya kuratif kesehatan" Tutup Zam Zanariah.(Rls)